Minggu, 01 Agustus 2010

Antara Ayah dan Anak,,,


 Seorang ayah sedang berkomunikasi dengan anaknya,
Ayah      : Kenapa kamu menangis anakku ?
Anak      : Terjadi perang dalam bathinku ayah,,
Ayah      : Perang apa yang sedang terjadi anakku sayang ?
Anak      : Disatu sisi aku ingin sekali sekolah ayah, tapi disisi lain aku nggak tega melihat ayah  
                 membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan sekolahku.
Ayah      : Ooo itu yang menjadi pikiranmu rupanya, aku bangga padamu anakku. Tapi ada satu hal yang
                  harus kau ingat anakku, sesulit apapun yang ayah lakukan utk sekolahmu, itu adalah tanggung
                  Jawab ayah.  Ayah tidak boleh lari dari tanggung jawab ini.
Anak      : Ayah, katanya anggaran pendidikan sekarang sudah 20% dari APBN, tapi kenapa sekolah masih
                  saja makin mahal, bahkan sudah tak mungkin terbayar oleh kita yg miskin ini.
Ayah      : Pertanyaanmu ini nggak bisa ayah jawab sayang, jangankan ayah, Presiden kita yg katanya
                  akan  membela rakyat kecil, nyatanya juga nggak mampu menjawabnya.
Anak      : Kalau begitu sekolah itu untuk apa sekarang ayah ?
Ayah      : Kalau ayah pikir2 sekolah itu sekarang adalah ladang bagi para guru apalagi kepala sekolah.
  untuk memperkaya diri, guru2 dan kepala sekolah sekarang sudah tak pernah lagi memikirkan
  hasil didikannya, yang mereka pikirkan apa yang bisa mereka lakukan agar dapat menghasilkan
  penghasilan tambahan yang lebih besar dari gaji mereka yg sudah sangat besar.
Anak      : Kalau begitu kemana perginya Umar Bakri yg dulu selalu dipuja puja ayah ?
Ayah      : Dia sudah almarhum sayang, bahkan kuburannyapun nggak ada yang tahu dimana, karena dia
  meninggal dalam kemiskinan, sehingga nggak mampu utk dikubur ditempat yang layak.
Anak      : Oh alangkah malangnya Indonesia ini ya ayah.