ANAK-anak yang mengalami kesulitan mental, ekonomi atau sosial, dalam jangka panjang berisiko lebih besar mengalami masalah-masalah emosi, sistem kekebalan tubuh dan gangguan metabolik yang berkaitan dengan penyakit di usia dewasa.
Kemudian peneliti kembali melakukan follow up saat partisipan berusia 32. Peneliti memeriksa 3 faktor risiko penyakit terkaita usia: depresi, kadar peradangan tinggi (diukur dengan melihat protein reaktif C dalam darah) dan melihat tanda-tanda gangguan metabolik (seperti hipertensi, kadar kolesterol tidak normal, dan kelebihan berat badan).
Studi yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine ini menemukan, partisipan dewasa yang memiliki pengalaman kurang baik di masa anak-anak lebih berisiko memiliki tiga faktor risiko penyakit terkait usia. Masa kanak-kanak yang kurang baik bahkan menyebabkan peningkatan kasus depresi sebesar 31 persen, kasus peradangan hingga 13 persen, dan faktor risiko gangguan metabolik hingga 32 persen.
"Efek pengalaman masa anak-anak yang kurang baik terhadap faktor risiko penyakit terkait usia saat dewasa tidak berlebihan, kumulatif dan terbebas dari pengaruh faktor risiko lain, seperti rendahnya berat badan lahir, sejarah keluarga atau indeks massa tubuh saat anak-anak," terang peneliti Dr. Andrea Danese, seperti dikutip situs healthday.
"Sudah lama diketahui bahwa proses fatofisiologi yang memicu penyakit terkait usia telah dimulai sejak anak-anak. karena itu, menjaga kesehatan psikologi anak sejak dini sangat penting untuk mencegah penyakit terkait usia tua," tegas peneliti.
(disadur dari : mediaindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar