Selasa, 15 Februari 2011

Kalau Sudah Cinta, Semua Masalah Ada Solusinya?



Cinta itu segalanya. Dengan cinta, pasangan bisa mengatasi berbagai gesekan dalam hubungannya. Pandangan yang mungkin terkesan kuno ini bukan sekadar romantisme picisan. Cinta nyatanya memang punya kekuatan, karena cinta adalah bentuk penerimaan, kepedulian, romantisme, ikatan emosi, spiritual, saling berbagi yang hadir dalam sebuah hubungan berpasangan.

Butuh bukti? Saat konseling pranikah, pembahasan mengenai cinta lebih penting dan menjadi prioritas. Selanjutnya seks dan cara pasangan mengatur keuangan menjadi isu berikutnya. Mengapa? Karena pemahaman mengenai penerimaan, rasa peduli, romantisme inilah yang akan menguatkan pasangan suami istri dalam menjalani kehidupan rumah tangga nantinya. Setiap pasutri akan mengalami friksi, dan dengan pemahaman mengenai pentingnya cinta dalam relasi berpasangan akan menguatkan hubungan keduanya. 
"Friksi dalam relasi pasangan menikah tetap ada, namun ada dasar yang pasangan pegang, ada sesuatu yang indah dan harus dipertahankan. Dengan memahami arti cinta saat konseling pranikah, saat menikah, pasangan bisa menikmati dan menjalankan pernikahan, dengan berbagai masalah yang datang," jelas dr Heru Oentoeng, SpAnd, dokter spesialis andrologi, saat bincang-bincang di Klinik Angsamerah mengenai "Sex, Love and Human Brain", Jumat (11/2/2011) lalu.

Contoh sederhana lain bisa menyontek film No Strings Attached mengenai hubungan teman tapi mesra (TTM) yang dijalani Adam (diperankan oleh Ashton Kucther) dan Emma (Natalie Portman). Pada akhirnya hubungan mereka berujung pada komitmen karena muncul cinta pada keduanya. Kisah ini memang hanya di film drama komedi, namun bukan berarti tak bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Boleh jadi Anda mengalami sendiri dalam kehidupan nyata.

Pada awalnya, seks menjadi penyatu hubungan perempuan dan laki-laki ini, namun pada akhirnya keduanya membutuhkan afeksi, bukan sekadar hubungan fisik. Keinginan saling menatap, memeluk, dan mengungkapkan perasaan menjadi kebutuhan. Kisah ini menjadi bukti perempuan dan laki-laki bisa menikmati seks tanpa cinta, namun akhirnya menyerah pada kekuatan cinta yang akan bertahan selamanya daripada sekadar kepuasan fisik.

Masih butuh bukti? Perhatikan saja bagaimana pasangan tetap bertahan meski salah satunya sakit bahkan lumpuh. Episode "Atas Nama Cinta" di Kick Andy beberapa waktu lalu menggambarkan bagaimana kekuatan cinta membuat pasangan menikah bertahan. Pernikahan adalah perjanjian untuk hidup bersama, saling menjaga atas nama cinta, termasuk bertahan ketika salah satu pasangan harus menerima kenyataan sakit berkepanjangan.
Pesan inilah yang ingin disampaikan acara bincang-bincang yang mendatangkan pasangan yang bertahan karena cinta. Seperti kekuatan Tari Menayang merawat suaminya, Victor Menayang, yang terserang stroke sejak 2005, dan belum pulih kesadarannya hingga kini. Begitupun dengan Tamy  Ferrasta,  istri  dari  presenter  Ferrasta  Soebardi alias Pepeng.  Sejak 2005 Pepeng terserang  penyakit  multiple schlerosis,  sebuah penyakit  yang  menggerogoti  saraf  pusat  dan  melumpuhkan  badan. Alhasil enam tahun terakhir Pepeng  menghabiskan waktunya  di  tempat tidur. Kedua perempuan ini, dengan cintanya, mendedikasikan waktu  untuk  merawat  sang suami. Relasi berpasangan yang dibangun dengan fondasi kuat sebelum pasangan sakit menjadi kekuatan dalam menjalani kehidupan yang tidak biasa ini.
Pakar penyembuhan holistik dan praktisi yoga, Martine Cassagrande, menjelaskan pasangan bisa memandu otak menghadirkan cinta dalam hubungannya. Caranya dengan mengusahakan menjadi lebih baik lagi, menerima apa yang ada, dan melakukan perubahan.

"Anda yang mengontrol semuanya, dengan menerima dan melakukan perubahan agar hubungan lebih baik lagi," jelas Martine. Sikap menerima pasangan menurutnya menjadi penting, karena meski menikah, baik suami maupun istri, bagaimanapun adalah individu yang berbeda.

Membangun perasaan cinta juga membutuhkan strategi, lanjutnya. Kiatnya, pasangan perlu saling mendengarkan, saling mengenali, dan menerima kepribadian masing-masing yang berbeda. Bahkan, hubungan cinta pun dibangun dengan negosiasi termasuk bernegosiasi dengan diri sendiri.
"Maafkan pasangan jika tak melakukan apa yang Anda inginkan. Suami tak harus selalu melakukan cara Anda, begitupun sebaliknya. Katakan kepada diri sendiri bahwa pasangan menyintai Anda meski dia tak melakukan apa yang Anda mau," papar Martine. Memaafkan pasangan, meyakini bahkan mengatakan pada diri sendiri bahwa pasangan menyintai Anda saat si dia tak pernah mengungkapkan cinta, juga menjadi bentuk negosiasi lainnya.

"Jika Anda berhasil menjalani hubungan, dengan saling mendengarkan, Anda akan menikmati hubungan berpasangan yang menyenangkan," lanjutnya.

( disadur dari : kompas.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar